Minggu, 13 Februari 2011

Budaya Sebagai Alat Pemersatu Bangsa

Pendahuluan
Pada kesempatan kali ini,saya akan menuliskan sebuah Tulisan yang berkenaan dengan Budaya,lebih tepatnya budaya-budaya daerah yang ada di Indonesia sebagai pemersatu bangsa.
Seperti yang kita ketahui,Indonesia adalah negeri yang kaya dengan Suku,Agama,Adat Istiadat,dan Budaya.kita sebagai bangsa indonesia harus bangga dengan itu semua,karna di negara lain belum tentu ada bermacam-macam budaya seperti yang ada di Indonesia.kita sebagai bangsa Indonesia sudah seharusnya menjaga dan melestarikan budaya budaya tersebut untuk anak dan cucu kita,jangan sampai anak dan cucu kita nanti tidak mengetahui apa itu yang dinamakan Reog Ponorogo,tradisi sungkeman dan budaya Indonesia lain nya.

Dengan membudayakan dan melestarikan budaya indonesia itu selain bisa membuat Indonesia menjadi negara yang penuh dengan tradisi budaya,indonesia juga bisa bersatu karna adanya budaya budaya Indonesia tersebut.bisa kita ambil dari lingkungan yang dekat dengan kita,yaitu budaya kerja bakti untuk membersihkan lingkungan.sejak dulu budaya kerja bakti membersihkan lingkungan sudah ada di Indonesia,dengan bekerja bakti orang orang menjadi lebih mengenal satu dengan yang lain nya.banyak maanfaat dari kerja bakti disamping lingkungan kita menjadi bersih,kita juga bisa bersosialisasi dengan masyarakat sekitar,dan dengan begitu persatuan dan kesatuan akan terus terjaga dan indonesia bisa terus aman tentram.

barusan ini,saya menemukan pemikiran seseorang tentang BUDAYA sebagai alat pemersatu bangsa,berikut adalah pemikiran pak Triwidodo yang beliau postkan di blognya.

Malam semakin larut tetapi pakdhe Jarkoni masih asyik berdiskusi dengan Wisnu, keponakannya seorang aktifis mahasiswa.

Pakdhe Jarkoni: Budaya memberi ciri khas pada suatu bangsa. Beda bangsa kita dengan bangsa lain terletak dalam perbedaan budayanya. Budaya adalah unggulan-unggulan dari adat kebiasaan yang bersifat luhur dan universal dari suatu bangsa.

Wisnu: Maksud Pakdhe, perbedaan adat atau kebiasaanlah yang sering membuat friksi dan budayalah yang mempersatukan suatu bangsa?

Pakdhe Jarkoni: Betul, adat adalah kebiasaan-kebiasaan yang mungkin saja pada masa itu baik, sedang sekarang tidak sesuai lagi. Misalkan adat adu jago, adat main kartu pada waktu malam hari sebelum penguburan jenazah. Adat yang menjadi unggulan yang bersifat luhur adalah budaya. Para founding fathers mengumpulkan unggulan-unggulan dari setiap daerah, maka terkumpulah 5 butir Pancasila. Ada juga unggulan-unggulan lain dari setiap daerah tetapi yang bersifat mencakup seluruh wilayah Nusantara adalah 5 butir Pancasila.

Wisnu: Baiklah pakdhe, kami bisa menerima bahwa unggulan adat dari setiap daerah di Nusantara, yang bersifat universal yaitu Pancasila. Bagaimana dengan agama? Bukankah agama pada prakteknya ingin membenarkan pandangan dan keunggulannya sendiri?

Pakdhe Jarkoni: Agama jelas bukan adat, akan tetapi kita dapat juga mencari unggulan-unggulan dari setiap agama, yang semuanya pasti dianggap unggul oleh penganut agama masing-masing. Walaupun demikian ada juga unggulan yang bersifat universal, misalnya penerapan kasih dan penggunaan hati nurani. Bukankah sila-sila dalam 5 butir Pancasila tidak bertentangan dengan semua agama. Bukankah para founding fathers mempunyai kejeniusan yang tinggi untuk mempersatukan Nusantara dengan menggunakan budaya yaitu budaya Pancasila?

Wisnu: Pakdhe, masalahnya sering ada kaitannya antara agama dan politik. Bila agama berada dalam dominasi politik, maka agama sangat mudah diselewengkan, agama bukan lagi sebagai kekuatan pembebas dari berbagai penindasan dan ketidak adilan. Bahkan agama akan berkembang menjadi kekuatan yang menindas dan kejam.

Pakdhe Jarkoni: Adalah kewajiban moral agama untuk ikut memandu politik agar tidak berkembang kepada hal-hal yang bisa membahayakan kehidupan. Agar agama dapat menjalankan peran moral tersebut, maka agama harus dapat mengatasi politik, bukan terlibat langsung ke dalam politik praktis. Karena bila agama berada di dalam kooptasi politik, maka agama akan kehilangan kekuatan moralnya. Agama harus mampu mengarahkan politik agar tidak berkembang menjadi kekuatan yang menekan kehidupan dan menyimpang dari batas-batas moral dan etika agama, masyarakat, dan hukum. Sudahlah Wisnu, kembali pada kearifan lokal, jadikan Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa.

Wisnu: Betul pakdhe, saya mempertanyakan para pemimpin yang menomorduakan kepentingan persatuan bangsa Indonesia, untuk kepentingan politiknya.

Triwidodo

November 2008.

itulah pemikiran seorang bapak triwidodo tentang budaya sebagai pemersatu bangsa.dijelaskan dalam dialog tersebut pakdhe Jarkoni mengatakan bahwa budaya Indonesia yang benar2 bisa mempersatukan bangsa Indonesia adalah Pancasila yang sekaligus ideologi bangsa Indonesia.


demikian tugas ini saya buat.apabila ada kesalahan atau kekurangan dalam penulisan saya meminta maaf yang sebesarnya.




1 komentar:

  1. wah bagus yah tugasnya.cie abi sekarang udah mulai nulis-nulis lagi

    BalasHapus