Minggu, 18 Maret 2012

Sistem Keamanan Perbankan

seperti yang kita semua tau, Bank adalah tempat dimana orang dapat menyimpan harta kekayaan, baik uang, perhiasan, batu mulia, surat berharga dan masih banyak lagi barang barang berharga yang dapat kita simpan di Bank.

Indonesia mempunyai banyak sekali bank, dari bank milik asing seperti Bank Swadesi, bank swasta, bank daerah seperti bank Jabar, dan masih banyak lagi jenisnya. Bank tersebut di awasi oleh bank central, dan di Indonesia BI lah yang menjadi bank central.

seperti dalam web resmi BI bahwa tugas BI sebagai central ada 3, yaitu :
1.menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.
2.mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
3.mengatur dan mengawasi Bank.
tujuan dari ketiga pilar itu adalah untuk mencapai dan memelihara nilai rupiah.

setiap bank pasti memiliki sistem keamanan, dari mulai pendisiplinan nasabah, hingga ke sistem perbankanya itu sendiri.di era teknologi informasi dan komunikasi jaman sekarang, bukan hal yang aneh lagi pemilik rekening disuatu bank bisa mentransfer uang hanya dengan duduk diam di depan komputer, bahkan hanya mengetik sebuah pesan lalu mengirimkan pesan tersebut ke nomor yang telah ditentukan oleh bank, nasabah tersebut bisa dengan mudah mengirim uang dari dan antar bank. ini merupakan kelebihan dari suatu teknologi informasi yang sangat pesat berkembang dijaman ini.

tapi dari setiap kelebihan, pasti terdapat kekurangan. semakin berkembangnya teknologi juga berakibat semakin banyaknya tindakan kriminal pada sistem perbankan. teknologi informasi dan komunikasi tidak bisa kita pisahkan dengan orang orang yang disebut peretas. seperti yang kita tau mereka para peretas satu langkah lebih maju dibandingkan para pengembang sistem.

banyak bank yang menjadi korban aksi para peretas, mereka dapat mengakses database sebuah bank lalu mengganti database database tersebut sesuka hatinya. seperti sebuah artikel yang dituliskan oleh sebuah web berikut dengan judul "Peretas Kian Cerdas Lampaui Sistem Keamanan Bank" disana dituliskan bahwa sebuah bank yang terkenal seperti HSBC, Barclays yang memiliki token (seperti remote) yang sangat canggih dapat dibobol oleh peretas, disana juga di tulis bahwa nasabah harus berhati hati dengan malware yang dapat menyerang komputer, walaupun komputer tersebut sudah dilengkapi antivirus, dituliskan juga malware malware tersebut dapat melawan antivirus yang ada pada suatu komputer, dan malware tersebut akan memantau aktifitas perbankan dari komputer tersebut.

disana juga disebutkan kebanyakan malware tersebut disisipkan didalam sebuah browser yang lebih dikenal Man in the Browser (MitB) oleh peretas, pengguna internet banking yang ingin mengubah key pin dari rekeningnya disuruh masuk kesebuah web lalu web tersebut langsung masuk ke sistem komputernya si pengguna internet banking, melihat PIN yang dimasukan si pengguna internet banking, lalu si peretas mengakses rekening tersebut dan melakukan transaksi ilegal ke rekening si peretas.

Menurut FFA, di Inggris sendiri, kerugian perbankan online akibat penipuan mencapai GBP16,9 juta (Rp240 miliar) dalam enam bulan pertama 2011. Selain itu, di Inggris, mengembalikan uang korban penipuan online merupakan hal biasa. Bank dan para ahli menyaranakan agar nasabah terus menggunakan produk anti-virus keamanan online yang terbaru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar